Pilih Baca Al-Qur'an Atau Musik Klasik?
19/07/17
.
Pada penelitian yang dilakukan, Dr. Andri bersama tim dari Laboratorium Fisika Instrumentasi (dahulu Instrumentasi Elektronika) mencoba melakukan identifikasi emosi manusia berdasarkan suara. Selain mengenali emosi, Dr. Andri juga tertarik untuk mengetahui efek gelombang suara pada tubuh manusia. Ia membandingkan suara bacaan (murattal) Kitab Suci Al-Quran terhadap musik klasik dan musik terapi relaksasi untuk digunakan sebagai terapi menurunkan stres.
.
“Penelitian menunjukkan, suara bacaan Al-Quran memiliki tingkat relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya,” ungkapnya.
.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukannya terhadap beberapa naracoba anak-anak dan remaja usia sekolah (SD, SMP dan SMA) dari sebuah Yayasan di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang. Untuk beberapa waktu, anak-anak ini diberikan musik yang bisa meningkatkan stres. Dr. Andri pun melakukan perekaman otak si anak untuk mengetahui bagaimana frekuensi gelombang otak yang ditimbulkan dari musik pembangkit stres itu.
.
Kemudian sang anak diberikan terapi mendengarkan bacaan Al-Quran selama tiga bulan, kemudian diperdengarkan kembali musik yang bisa meningkatkan stres. Hasilnya menunjukkan, daya tahan anak terhadap stres pada kesempatan kedua jauh lebih kuat daripada pada saat pemberian musik yang pertama jika dilihat dari rekaman gelombang otaknya.
.
“Anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Quran akan jauh lebih tenang dan lebih tahan terhadap stres,” simpulnya.
.
Adapun bacaan Al-Quran yang didengarkannya merupakan kumpulan ayat-ayat yang memiliki satu kata yang sama. Dr. Andri mencari kata di dalam Al-Quran yang bermakna positif lalu mengumpulkan bacaan (murattal) ayat-ayat tersebut.
.
.
Wallahu a’lam bishawab | Semoga bermanfaat | via panjimas.com | #islamiQpedia
Label: Entry
0 comments