Mau Sampai Kapan Sih Kita Terus Mengeluh?
16/07/17
.
Hidup ini adalah anugerah yang diberikan Allah kepada setiap makhluknya. Namun dalam perjalanan hidup seseorang banyak hal dan kejadian yang kita hadapi. Ada masanya kita senang, susah, sedih, risau, bahagia, tertawa, menangis dan galau.
.
Setiap orang memiliki masalah yang berbeda-beda, dengan tingkat kerumitan yang berbeda pula, tergantung kondisi individu itu sendiri.
.
Pernahkah kita merasa lelah dengan kehidupan ini? merasa tidak ada jalan keluar atas masalah yang dihadapi? Jawabannya, mungkin sebagian besar menjawab 'iya'. Lalu ketika beban hidup ini, ketika masalah yang menerpa, atau ketika ada persoalan kecil saja yang terasa tak mengenakkan hati, terkadang kita mengeluh.. Mengapa begini, mengapa seperti itu, bagaimana bisa begini, mengapa tidak seperti orang lain, dan keluhan lainnya..
.
Orang yang mengeluh biasanya karena dia mengalami sebuah persoalan. Dan setiap persoalan dalam hidup ini adalah cobaan atau ujian. Mengapa kita diuji, Allah menjelaskan dalam firmannya dalam Qs. Al-Ankabut : 2-3.
.
Mengeluh sejatinya perwujudan dari rasa tidak puas, tidak ikhlas menerima sebuah ketentuan yang terjadi, baik dari segi materi dan non materi. nKetika sakit berkeluh-kesah, macet mengumpat, banjir atau kekeringan mengambinghitamkan orang lain. Atau ketika ditimpa musibah menghardik Tuhan tidak adil, gaji kecil, belum punya rumah dan kendaraan pribadi acap menyalahkan suami (bagi para istri) atau anak-anak nakal dan bermasalah tidak jarang menyalahkan istri (bagi para suami). Ya, sebagian contoh kecil tersebut adalah manifestasi dari rasa tidak puas.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (Qs An-Nahl 18). Sejatinya, mengeluh dibolehkan namun hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala bukan kepada sesama manusia, karena sesungguhnya semua kejadian sudah menjadi sebuah ketentuan-Nya dan hanya Dia-lah sebaik-baik pemberi solusi. .
.
Semoga bermanfaat | via kabarmakkah.com | #islamiQpedia
Label: Entry
0 comments