PERAN GURU DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
06/01/15
MATH 3A-3
Kurikulum
dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu
rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak
diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa
kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung
secara efektif. Apapun kurikulumnya, kunci suksesnya adalah Guru. Guru harus
terus dibekali melalui pelatihan dan workshop. Kompetensi yang menjadi sasaran
untuk menyukseskan implementasi kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang
menyenangkan dengan berbasis pada teknologi. Teknologi tidak lagi diajarkan
kepada siswa tetapi pembelajaran di kelas menggunakan teknologi. Hal mendasar
lain adalah karakter guru. Sehebat apapun guru dalam bidang teknologi jika karakter
gurunya rendah, maka pembelajaran akan sangat mekanistik, dan terasa asing.
Siswa bisa benar-benar tercerabut dari akar budaya bangsa yang mengandung
kearifan dan keluhuran. Oleh karena itu, bagaimana guru terus mengadakan
pembaharuan diri dalam rangka pengembangan karakter.
Menurut
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, “guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Guru mempunyai kedudukan
sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut
Murray Printr peran guru dalam kurikulum yaitu sebagai implementers, sebagai adapters,
sebagai pengembang kurikulum, sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher). Rancangan kurikulum 2013 bersifat
sentralistik, dimana pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas
dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Pemerintah menyiapkan
semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman, termasuk penyusunan
silabus dan RPP. Karena semua komponen kurikulum sudah diatur oleh pemerintah,
maka guru perlu menyesuaikan diri agar implementasi kurikulum 2013 dapat
terlaksana dengan baik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
menuturkan untuk menghadapi penerapan Kurikulum 2013 ini, guru harus mengikuti
pelatihan cara mengajar yang mesti dijalani selama 52 jam. Waktu pelatihan 52
jam ini hanya pelatihan awal saja, ke depannya ada model pendampingan dalam
pelaksanaan guru mengajar.
Guru diharapkan bisa menjadikan pembelajaran
di kelas bukan hal yang membosankan bagi siswa; penyampaian pelajaran yang
bukan satu arah; adanya aktivitas peserta didik untuk bisa mengembangkan
potensi dirinya; kepahamaan akan ilmu yang dikuasai siswa yang berguna untuk
hidup dia kelak; penggunaan sarana dan prasarana dalam melaksanakan
pembelajaran; memahami bahwa guru adalah agen perubahan yang membentuk siswa
lebih menjadi sosok yang bisa mengembangkan diri tanpa dicekoki oleh sistem
hafalan dan target nilai. Jika guru sudah memahami dan mampu
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik, maka diharapkan akan dihasilkan
output pendidikan yang kompeten.
Dapat
disimpulkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum
2013, karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Namun, guru juga bukan satunya-satunya pihak yang bertanggung
jawab dalam keberhasilan sebuah kurikulum. Karena kurikulum dapat terlaksana
dengan baik jika ada kesatuan dan kesinambungan antara komponen-komponennya.
Sumber:
Ro'iyatunisa,
Anis. “Peranan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013”. 13 Desember 2014.
Diambil dari http://anisroiyatunisa.blogspot.com/2013/04/peranan-guru-dalam-implementasi.html
Purwanto, Agus.
“Guru, Kunci sukses Kurikulum 2013”. 13 Desember 2014. Diambil dari http://guraru.org/guru-berbagi/guru-kunci-sukses-kurikulum-2013/
Label: Kuliah
0 comments